Fungsi Seni Ukir
- Fungsi hias, yaitu ukiran yang dipakai semata-mata sebagai hiasan dan tidak mengandung makna sama sekali.
- Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan diyakini sebagai sesuatu yang magis atau memiliki kekuatan, dikaitkan dengan kepercayaan dan kepentingan spiritual.
- Fungsi simbolik, yaitu sebagai hiasan yang mengandung simbol-simbol tertentu yang berhubungan dengan spiritual. Oleh karena memiliki nilai dan makna tertentu, maka penempatan dan pemasangan karya ukir tidak bisa disembarang tempat.
- Fungsi konstruksi yaitu ukiran yang selain dipakai sebagai hiasan, juga digunakan sebagai pendukung sebuah bangunan. Misalnya ukiran pada tiang rumah, ukiran pada pintu gapura, dll.
- Fungsi ekonomis, yaitu menambah nilai jual. Misalnya ukiran pada kaki kursi, meja, lemari, tutup lampu, dipan, dll.
Motif Ukir
- Setiap daerah memiliki ciri khas motif ukiran. Penamaan ukiran biasanya berdasarkan tempat dari mana motif itu berasal. Misalnya motif Pajajaran, Motif Mataram, Motif Majapahit, Motif Madura, Motif Jepara, dll.
- Dari beberapa macam motif tersebut ada beberapa yang memiliki persamaan, seperti motif relung, patran, ulir, benangan, cawen, pecahan, angkup, endong, simbar, trubusan, cula, sunggar dan jambul.
Alat Ukir
Alat untuk mengukir adalah pahatan, palu, batu asah, dan sikat. Untuk mengukir dengan menggunakan media batu, kayu atau bambu memiliki jenis pahatan yang berbeda.
Berikut adalah jenis-jenis pahat ukir.
- Pahat penyiku yaitu pahat yang bagian ujung pahatnya melengkung sesuai dengan fungsinya untuk memahat bagian-bagian yang melengkung.
- Pahat penyilat, yaitu pahat yang bentuknya lurus sesuai dengan fungsinya untuk mengukir bagian-bagian yang lurus.
- Pahat kol, yaitu jenis pahat lengkung yang bagian ujungnya untuk membuat bentuk cekungan. Membuat cekungan harus menggunakan pahatan ini, tidak bisa dengan pahatan lain.
- Pahat pongot, yaitu pahat yang bentuknya menyudut kearah kiri atau kanan, berfungsi untuk membersihkan sudut-sudut pada ukiran.